Subscribe

RSS Feed (xml)

Powered By

Skin Design:
Free Blogger Template

Powered by Blogger

SELAMAT DATANG DI KUBU JINGGA,BLOG YANG BERISI APA SAJA.

Selasa, 05 April 2011

Nasib Nelayan Diujung Tanduk

AMLAPURA—
Profesi nelayan merupakan pekerjaan yang mulia karena memenuhi kebutuhan gizi semua orang. Meski bahari kita didengungkan sangat kaya, namun sebagian besar nelayan justru masih hidup dibawah garis kemiskinan. Kondisi ini diakui secara gamblang oleh anggota Komisi IV DPRD Karangasem I Nyoman Sadra, Selasa (5/4).


‘’Kondisi nelayan saat ini sangat memprihatinkan, tempat mereka menambatkan jukungnya mulai tergusur karena dibangun sarana wisata. Kehidupan mereka juga banyak yang kekurangan,’’kata Sadra.

Dikatakan, nasib tidak pernah berpihak kepada nelayan. Karena saat musim tangkapan ikan ramai, harga jebol sehingga sangat merugikan nelayan. Sementara saat ini, hasil tangkapan nyaris tidak ada dan kembali merugikan nelayan. Sementara itu, kerusakan pantai yang diakibatkan oleh maraknya pengeboman ikan maupun pencurian ikan secara membabi buta juga ikut menambah kerugian yang ditanggung nelayan.

Sadra mencontohkan perairan Candidasa. Sebelumnya nelayan didaerah tersebut hidup makmur, namun semenjak marak pengeboman ikan yang berimbas rusaknya terumbu karang membuat hasil tangkapan terus mengalami penurunan. ‘’Dulunya diperairan itu banyak terdapat ikan besar, namun sekarang semua hilang seiring dengan kerusakan terumbu karang,’’tuturnya.

Yang lebih memprihatinkan saat ini, banyak nelayan yang merasa tergusur akibat pembangunan sarana wisata baik villa, hotel maupun restoran yang tidak terkontrol. Tempat mereka menambatkan jukung hilang karena terkapling demi segelintir orang. Akibatnya, saat ini banyak nelayan beralih pekerjaan menjadi kuli bangunan. Untuk melindungi kaum nelayan yang mulai tidak mendapatkan tempat, yang saat ini perlu dilakukan pemerintah Karangasem yakni mengawasi pengeboman ikan dan menindaknya. dek

Tidak ada komentar: