RSS Feed (xml)
AMLAPURA-
Tim yustisi mulai serius menyikapi dugaan kebocoran pajak yang disumbangkan truk pengangkut material galian C. Dalam sidak yang dilakukan belum lama ini, tim yustisi menemukan 21 oknum pelanggar berbagai katagori seperti kelebihan tonase, tanpa dokumen dan tidak membayar pajak.
Kasat Pol PP Karangasem IB Anom Suryadarma, Jumat (29/4) mengatakan, sidak diintensifkan guna menekan pelanggaran Perda khususnya tentang retribusi dan angkutan galian C sekaligus untuk mengetahui tingkat pelanggaran yang terjadi sehingga dapat diketahui tingkat kebocoran pajak galian C. ‘’Material tambang bukan logam suatu saat akan habis maka dari sekarang sistim pengelolaannya harus diatur dengan menyadarkan pengusaha maupun sopir angkutan agar berlaku jujur dalam memperlakukan lingkungan maupun kewajiban membayar pajak,’’katanya. Ditambahkan, jika tidak diatur dengan ketat maka usaha galian C ini bisa menjadi suatu skandal permainan tak sehat dan cenderung mempercepat terjadinya kerusakan lingkungan dan menyulut gejolak sosial.
Kepala Dispenda Ir.I Gede Adnya Mulyadi, MM menambahkan, dari 167 kendaraan pengangkut galian C yang diperiksa ditemukan melanggar sebanyak 8 kendaraan. Dikatakan, sisi kelemahan yang selama ini diduga menjadi sumber kebocoran adalah kelebihan tonase dan penambangan sporadis. dek
Tim yustisi mulai serius menyikapi dugaan kebocoran pajak yang disumbangkan truk pengangkut material galian C. Dalam sidak yang dilakukan belum lama ini, tim yustisi menemukan 21 oknum pelanggar berbagai katagori seperti kelebihan tonase, tanpa dokumen dan tidak membayar pajak.
Kasat Pol PP Karangasem IB Anom Suryadarma, Jumat (29/4) mengatakan, sidak diintensifkan guna menekan pelanggaran Perda khususnya tentang retribusi dan angkutan galian C sekaligus untuk mengetahui tingkat pelanggaran yang terjadi sehingga dapat diketahui tingkat kebocoran pajak galian C. ‘’Material tambang bukan logam suatu saat akan habis maka dari sekarang sistim pengelolaannya harus diatur dengan menyadarkan pengusaha maupun sopir angkutan agar berlaku jujur dalam memperlakukan lingkungan maupun kewajiban membayar pajak,’’katanya. Ditambahkan, jika tidak diatur dengan ketat maka usaha galian C ini bisa menjadi suatu skandal permainan tak sehat dan cenderung mempercepat terjadinya kerusakan lingkungan dan menyulut gejolak sosial.
Kepala Dispenda Ir.I Gede Adnya Mulyadi, MM menambahkan, dari 167 kendaraan pengangkut galian C yang diperiksa ditemukan melanggar sebanyak 8 kendaraan. Dikatakan, sisi kelemahan yang selama ini diduga menjadi sumber kebocoran adalah kelebihan tonase dan penambangan sporadis. dek
Tidak ada komentar:
Posting Komentar