RSS Feed (xml)
AMLAPURA—
Karangasem belakangan ini menjadi langganan banjir. Hujan lebat yang kembali mengguyur pada Kamis (27/1), siang hari kemarin mengakibatkan banjir besar disekolah milik yayasan Parisadha Amlapura, yang berada didekat kantor Bupati Karangasem banjir.
Air besar setinggi lutut orang dewasa mulai terjadi sekitar pukul 13.30. Air tersebut merupakan kiriman dari sungai Susuan yang sedang meluap. ‘’Air besar ini datang dari sungai yang meluap pak,’’kata seorang siswa yang berusaha keluar dengan meniti tali.
Akibat banjir tersebut, siswa terpaksa dipulangkan lebih awal. Seperti diketahui, gedung SMA Parisadha juga difungsikan sebagai kampus Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) Agama Hindu. Karena air besar, mahasiswa juga terpaksa dipulangkan.
Ketua Program studi bahasa Bali dan Agama, I Wayan Lali Yogantara mengatakan, dalam seminggu ini STKIP Agama Hindu sudah dua kali diterjang banjir besar. ‘’Walau ada gorong-gorong, namun tidak berfungsi karena terlalu kecil. Sementara air meluap sangat besar,’’katanya.
Sebelumnya, banjir besar juga terjadi dilokasi sama pada Minggu (23/1) sekitar pukul 21.00. Banjir saat itu menghancurkan bangunan yang berisi tiga local ruangan. Salah satunya merupakan ruang administrasi STKIP. Dimana, menurut Lali Yogantara, dalam ruangan tersebut banyak terdapat berkas-berkas. ‘’Tidak ada berkas yang berhasil diselamatkan, termasuk computer dan LCD terbawa air,’’jelasnya. Akibat kejadian pada hari Minggu lalu, STKIP mengalami kerugian sebesar Rp. 425 juta. dek
Karangasem belakangan ini menjadi langganan banjir. Hujan lebat yang kembali mengguyur pada Kamis (27/1), siang hari kemarin mengakibatkan banjir besar disekolah milik yayasan Parisadha Amlapura, yang berada didekat kantor Bupati Karangasem banjir.
Air besar setinggi lutut orang dewasa mulai terjadi sekitar pukul 13.30. Air tersebut merupakan kiriman dari sungai Susuan yang sedang meluap. ‘’Air besar ini datang dari sungai yang meluap pak,’’kata seorang siswa yang berusaha keluar dengan meniti tali.
Akibat banjir tersebut, siswa terpaksa dipulangkan lebih awal. Seperti diketahui, gedung SMA Parisadha juga difungsikan sebagai kampus Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) Agama Hindu. Karena air besar, mahasiswa juga terpaksa dipulangkan.
Ketua Program studi bahasa Bali dan Agama, I Wayan Lali Yogantara mengatakan, dalam seminggu ini STKIP Agama Hindu sudah dua kali diterjang banjir besar. ‘’Walau ada gorong-gorong, namun tidak berfungsi karena terlalu kecil. Sementara air meluap sangat besar,’’katanya.
Sebelumnya, banjir besar juga terjadi dilokasi sama pada Minggu (23/1) sekitar pukul 21.00. Banjir saat itu menghancurkan bangunan yang berisi tiga local ruangan. Salah satunya merupakan ruang administrasi STKIP. Dimana, menurut Lali Yogantara, dalam ruangan tersebut banyak terdapat berkas-berkas. ‘’Tidak ada berkas yang berhasil diselamatkan, termasuk computer dan LCD terbawa air,’’jelasnya. Akibat kejadian pada hari Minggu lalu, STKIP mengalami kerugian sebesar Rp. 425 juta. dek
Tidak ada komentar:
Posting Komentar