RSS Feed (xml)
AMLAPURA—
Meski karya agung Betara Turun Kabeh di Pura Besakih puncaknya jatuh pada purnama kedasa, tepatnya Sabtu (19/3) lalu, namun hingga Senin (28/3) kemarin, ribuan umat Hindu dari berbagai daerah masih menjejali pura terbesar di Bali itu. Hujan besar yang mengguyur sejak pagi tidak mengurungkan niat umat untuk melakukan pemujaan.
Persembahyangan tidak hanya dilakukan oleh masyarakat umum. Namun, para siswa dari berbagai sekolah baik SMP maupun SMA juga tidak mau kehilangan moment tersebut. Mereka secara berombongan datang melakukan persembahyangan untuk memohon kemudahan dalam menghadapi ujian nasional. Anak sekolah yang melakukan persembahyangan untuk memohon kelulusan bukan hanya dari sekolah-sekolah sekitar Karangasem, namun sekolah-sekolah luar Karangasem seperti Badung juga sengaja datang untuk memohon kelulusan saat ujian nanti.
‘’Kami sembahyang memohon agar lulus ujian dengan nilai yang bagus,’’ungkap Asti dan Dina, siswa kelas IX SMPN 2 Mengwi, Badung. Menurut Dina, siswa disekolah tersebut sengaja diantarkan melakukan persembahyangan ke Besakih untuk memohon kelulusan. ‘’Satu sekolah kami memang sengaja diantarkan melakukan persembahyangan disini,’’imbuh Dina.
Pengenter pamuspaan I Nyoman Darta mengatakan, meskipun puncak karya sudah lewat seminggu lalu, namun setiap hari Pura Besakih dijejali umat Hindu yang akan melakukan persembahyangan. Mereka datang dari pagi dan tidak pernah putus hingga pagi esok harinya. Hanya saja dikatakan, puncak kedatangan mereka yang paling ramai pada hari Sabtu (26/3) dan Minggu (27/3). ‘’Sejak pagi jalan menuju masing-masing pedarman kelihatan macet. Untuk bisa mencapai pedarman mereka harus antre,’’ujarnya. Selama karya agung Betara Turun Kabeh, Betara Nyejer di Pura Penataran Agung selama 21 hari. Upacara rutin tahunan ini akan usai tanggal 6 April mendatang.
Pantauan dilapangan, hujan sejak pagi mengguyur Pura Besakih. Ditengah hujan lebat, nampak umat Hindu berjejal antre menuju Pura Pedarman masing-masing sebelum akhirnya melakukan persembahyangan di Pura Penataran Agung Besakih. Krodit saking melubernya pemedek terjadi hingga malam hari.dek
Meski karya agung Betara Turun Kabeh di Pura Besakih puncaknya jatuh pada purnama kedasa, tepatnya Sabtu (19/3) lalu, namun hingga Senin (28/3) kemarin, ribuan umat Hindu dari berbagai daerah masih menjejali pura terbesar di Bali itu. Hujan besar yang mengguyur sejak pagi tidak mengurungkan niat umat untuk melakukan pemujaan.
Persembahyangan tidak hanya dilakukan oleh masyarakat umum. Namun, para siswa dari berbagai sekolah baik SMP maupun SMA juga tidak mau kehilangan moment tersebut. Mereka secara berombongan datang melakukan persembahyangan untuk memohon kemudahan dalam menghadapi ujian nasional. Anak sekolah yang melakukan persembahyangan untuk memohon kelulusan bukan hanya dari sekolah-sekolah sekitar Karangasem, namun sekolah-sekolah luar Karangasem seperti Badung juga sengaja datang untuk memohon kelulusan saat ujian nanti.
‘’Kami sembahyang memohon agar lulus ujian dengan nilai yang bagus,’’ungkap Asti dan Dina, siswa kelas IX SMPN 2 Mengwi, Badung. Menurut Dina, siswa disekolah tersebut sengaja diantarkan melakukan persembahyangan ke Besakih untuk memohon kelulusan. ‘’Satu sekolah kami memang sengaja diantarkan melakukan persembahyangan disini,’’imbuh Dina.
Pengenter pamuspaan I Nyoman Darta mengatakan, meskipun puncak karya sudah lewat seminggu lalu, namun setiap hari Pura Besakih dijejali umat Hindu yang akan melakukan persembahyangan. Mereka datang dari pagi dan tidak pernah putus hingga pagi esok harinya. Hanya saja dikatakan, puncak kedatangan mereka yang paling ramai pada hari Sabtu (26/3) dan Minggu (27/3). ‘’Sejak pagi jalan menuju masing-masing pedarman kelihatan macet. Untuk bisa mencapai pedarman mereka harus antre,’’ujarnya. Selama karya agung Betara Turun Kabeh, Betara Nyejer di Pura Penataran Agung selama 21 hari. Upacara rutin tahunan ini akan usai tanggal 6 April mendatang.
Pantauan dilapangan, hujan sejak pagi mengguyur Pura Besakih. Ditengah hujan lebat, nampak umat Hindu berjejal antre menuju Pura Pedarman masing-masing sebelum akhirnya melakukan persembahyangan di Pura Penataran Agung Besakih. Krodit saking melubernya pemedek terjadi hingga malam hari.dek
Tidak ada komentar:
Posting Komentar