Subscribe

RSS Feed (xml)

Powered By

Skin Design:
Free Blogger Template

Powered by Blogger

SELAMAT DATANG DI KUBU JINGGA,BLOG YANG BERISI APA SAJA.

Selasa, 08 Maret 2011

Ter-Teran Sambut Tahun Baru Caka



AMLAPURA—
Unik dan menegangkan. Itulah sekelumit ungkapan yang terlontar ketika menyaksikan tradisi Ter-teran (perang api) yang digelar desa pekraman Jasri, Karangasem. Tradisi dengan sarana prakpak (daun kelapa kering) digelar setiap dua tahun sekali, tepatnya pada hari Pangerupukan atau sehari sebelum hari raya Nyepi.

Tradisi perang api didesa Jasri, selain untuk menyambut pergantian tahun baru caka, juga dilakukan serangkaian dengan upacara usaba Dalem didesa adat setempat. Usaba dalem yang dilakukan dengan menghaturkan tawur balik sumpah menggunakan sarana sapi, anjing bang bungkem, ayam maupun itik. Tradisi ini juga dikenal dengan sebutan Muu-uu.

Menurut kelian desa adat Jasri, Nyoman Putra, Ter-teran dilakukan untuk mendak (menyambut) Ida Betara Dalem setelah sebelumnya dilakukan upacara Mesuci disegara (laut). ‘’Saat balik dari mesucian barulah disambut dengan perang api,’’kata Putra, belum lama ini.

Perang api dilakukan dalam tiga tahapan yang intinya bertujuan untuk Nyomia Buta Kala setelah dilakukan upacara pecaruan. Dengan harapan, Buta Kala ini tidak lagi menganggu kehidupan di buana agung (dunia).

‘’Perang api ini juga dilakukan untuk menyambut pergantian tahun baru caka,’’imbuhnya. Jika didesa lain, penyambutan tahun baru caka dilakukan dengan menghidupkan obor maupun memukul bunyi-bunyian, namun didesa Jasri dilakukan dengan melemparkan api, yang inti tujuannya sama yakni menyucikan Buta Kala, sehingga saat hari Nyepi, masyarakat benar-benar suci.

Sebelum perang api dimulai, warga yang mengikuti tradisi tersebut sebelumnya melakukan persembahyangan. Selanjutnya mereka terbagi dalam tiga kelompok besar masing-masing menempati sebelah utara disekitar pohon beringin, sebelah selatan dipatung salak dan bagian tengah di Bale Agung.

Meskipun panas terkena semburan api, namun ratusan warga Jasri yang mengikuti tradisi tersebut nampak tetap bersemangat. Tidak ada terlihat wajah ketakutan. Tradisi dua tahunan ini juga menjadi tontonan wisatawan.dek

Tidak ada komentar: