Subscribe

RSS Feed (xml)

Powered By

Skin Design:
Free Blogger Template

Powered by Blogger

SELAMAT DATANG DI KUBU JINGGA,BLOG YANG BERISI APA SAJA.

Kamis, 22 Juli 2010

Dirut KKM Mulai ‘’Nglewe’’

AMLAPURA—
Kisruh Koperasi Karangasem Membangun (KKM) yang sempat digerebek Polda Bali pada 20 Pebruari 2009 lalu terus berlanjut. Setelah KO dalam gugatan praperadilan yang dilayangkan terhadap Polda Bali, kini kisruh justru terjadi ditubuh intern KKM sendiri.

Ketua Badan Pendiri KKM I Gede Putu Kertia didampingi Ketua Litbang KKM I Made Mintaka, Selasa (20/7) mengatakan, Direktur utama (Dirut) KKM I Nengah Wijanegara mulai melakukan perlawanan dengan menggalang dukungan untuk mempercepat dilakukannya rapat anggota tahunan luar biasa (RAT-LB) tanpa dilakukan audit terlebih dahulu.

Rencana ini menurut Kertia telah menyalahi kesepakatan antara badan pengawas KKM, Badan Pendiri dan tim 17 pada10 Juni lalu. Dimana saat itu disepakati untuk dilakukan audit secara menyeluruh dari hulu ke hilir terhadap aset KKM.

Untuk membahas persoalan ini, pihaknya sempat melayangkan surat kepada Wijanegara sebanyak dua kali. Namun tanpa memberi jawaban resmi, salah satu tersangka kasus KKM ini selalu mangkir. ‘’Tidak ada konfirmasi terkait ketidakhadirannya tersebut,’’ujar Mintaka.

Karena mendapat perlawanan dari Dirut KKM, pemegang mandat KKM (Kertia dan Mintaka) didukung Badan Pengawas memberikan penegasan sikap kepadaWijanegara yang salah satu poinnya menyebutkan bahwa Badan Pengawas KKM yang diketuai I Nengah Swala tetap komit untuk melakukan audit dari hulu ke hilir mengenai usaha KKM.

Wijanegara yang selama ini dinilai kurang kooperatif juga diminta agar membantu dan serius mempersiapkan data untuk audit. ‘’Surat penegasan pelaksanaan audit ini kami tembuskan kebeberapa instansi termasuk kepada Kapolres Karangasem,’’ujar Mintaka.

Karena Wijanegara mulai ngelewe, pihaknya kini masih tetap menunggu respon Dirut yang diangkat melalui rapat anggota khusus pada 28 September 2008 lalu.

Terkait rencana audit yang akan dilakukan, Mintaka mengaku masih terkendala untuk mempersiapkan data yang diperlukan. Karena, seperti yang terungkap dalam sidang praperadilan lalu, data milik KKM masih banyak yang nyangkut ditangan penyidik Polda Bali.

Demikian juga data unit usaha simpan pinjam banyak yang hilang. Padahal, menurut Mintaka usaha simpan pinjam milik KKM tidak menjadi obyek penggerebegan, namun ikut kena imbas.

Putu Kertia menegaskan, KKM bukan hanya menjadi badan usaha milik rakyat, namun lebih dari itu, KKM merupakan ngerakan ekonomi rakyat Karangasem. Dia mengakui, banyak yang ingin menghapus KKM dari Karangasem, sehingga semua jejak-jejak hilang. ‘’Kalau jejak itu dihilangkan, siapa yang akan bertanggungjawab terhadap uang nasbah yang belum kembali,’’ujarnya mempertanyakan.dek.

Tidak ada komentar: