Subscribe

RSS Feed (xml)

Powered By

Skin Design:
Free Blogger Template

Powered by Blogger

SELAMAT DATANG DI KUBU JINGGA,BLOG YANG BERISI APA SAJA.

Senin, 01 November 2010

Pengeboran Lereng Lempuyang Ditolak --Tim Sosialisasi Diminta Legowo

AMLAPURA—
Tim peneliti yang berencana melakukan pengeboran di Tukad Bangle, lereng Gunung Lempuyang nampaknya tidak putus asa. Meski rencana pengeborannya tersebut sempat ditolak warga Dusun/Desa Bunutan, Abang, Karangasem, namun Minggu (31/10) tim peneliti kembali mensosialisasikan rencana awalnya untuk mengebor lereng Gunung Lempuyang.

Tim sosialisasi yang terdiri dari Putu Grianjaya Winaya Dosen UNUD, Edwin Riswandi dan Ahmad Taufik dari Pusat Pengembangan Sumber Daya Air, Kementerian Pekerjaan Umum dihadapan tokoh masyarakat mengatakan, rencana pengeboran yang dilakukan ini tidak ada kaitannya dengan dugaan kandungan emas yang ada diwilayah Bunutan. ‘’Survey yang kami lakukan tidak ada kaitan dengan emas yang terkandung, namun secara kelembagaan untuk mensurvey air,’’jelasnya.

Dikatakan pengeboran yang dilakukan hanya baru sebatas rencana. Jika rencana ini mendapatkan persetujuan, tahun 2011 akan dibuatkan rencana yang lebih matang termasuk melakukan kajian terhadap dampak lingkungan. ‘’Tanah hasil pengeboran nanti tidak ada yang kami bawa ke Bandung untuk diteliti,’’janji Ahmad Taufik.

Apapun janji yang disampaikan oleh tim peneliti, namun sosialisasi yang dilakukan diwantilan Pura Penataran (lingkungan Pura Lempuyang) tetap mendapat penolakan baik klian desa maupun Pemangku.

Pemangku Pura Lempuyang Luhur, Jero Mangku Gede Wangi saat berlangsung sosialisasi pengembangan tekhnologi reservoir bawah tanah dan Adviter Storage and Recovery (ASR) yang difasilitasi Camat Abang Ida Bagus Putu Suastika mengatakan, lokasi rencana pengeboran merupakan panca datu Pura Lempuyang sehingga berbagai bentuk pengeboran harus ditolak. Dikatakan, Hyang Gni Jaya leluhur umat Hindu memilih Lempuyang sebagai stananya karena dilokasi tersebut terkandung unsur panca datu. ‘’ Kalau umat membangun Pura, saat ini masih harus memasang panca datu,’’katanya dihadapan tim sosialisasi.

Dikatakan, keyakinan terdapatnya unsure emas diperut bumi sekitar Bunutan juga termuat didalam salah satu lontar. ‘’Untuk apapun dalih pengeboran itu harus ditolak,’’katanya.

Jelas Mangku Wangi, keberadaan gunung di Bali sangat berbeda dengan gunung didaerah Bali. Setiap jengkal tanah di Bali sangat keramat. Untuk itu, dia meminta kepada tim peneliti agar legowo dan tidak mengusak asik gunung Lempuyang.

Menurutnya, jika rencana tersebut dipaksakan, dikhawatirkan kejadian-kejadian ditahun 2004 akan terulang kembali. Dimana lereng Gunung Lempuyang bagian utara longsor karena ada pengeboran. Bahkan dikatakan, musibah tersebut sempat memakan korna jiwa saat longsor di Dusun Batu Keseni.

Berbagai musibah yang diyakini akibat dirusaknya Gunung Lempuyang berakhir setelah ada penghentian pengeboran yang sempat dilakukan dibeberapa titik di Bukit Lempuyang. ‘’Karena itu, kami selaku tetua masyarakat Hindu menolak dilakukan pengeboran disekitar Lempuyang,’’katanya.

Siapapun pihak-pihak termasuk oknum pejabat yang mengijinkan melakukan pengeboran, menurut Mangku Wangi akan berhadapan langsung dengan yang diatas (Hyang Gni Jaya).

Ketua Parisada Hindu Dharma Indnesia (PHDI) Karangasem I Wayan Bagiarta juga menyampaikan senada. Dia menolak semua rencana pengeboran yang dilakukan disekitar gunung Lempuyang. ‘’Kalau alasan air, air dari Telaga Waja sudah dialirkan yang akan mengairi delapan Kecamatan,’’katanya.

Bagiarta menyarankan, pihak peneliti agar mencari daerah lain untuk dibor dengan catatan tidak dekat-dekat Pura. ‘’Untuk pengeboran Lempuyang kami tolak, biarkan masyarakat kami hidup damai, anggap mereka sudah sejahtera walau penuh keterbatasan,’’ujar pengacara senior tersebut. dek.

Tidak ada komentar: