Subscribe

RSS Feed (xml)

Powered By

Skin Design:
Free Blogger Template

Powered by Blogger

SELAMAT DATANG DI KUBU JINGGA,BLOG YANG BERISI APA SAJA.

Senin, 27 Desember 2010

Kualitas Lingkungan Menurun, Tanam Ribuan Pohon

AMLAPURA—
Taruna Siaga Bencana (Tagana) Bali melakukan penanaman pohon siap tumbuh menuju Bali Clean and Green didusun Tegallanglangan, Desa Datah, Abang, Karangaasem, Senin (27/12) kemarin.

‘’Penanaman pohon ini juga dilakukan untuk mengatasi kekeringan dan masalah air ersih akibat penurunan permukaan air bawah tanah sebagai dampak pemanasan global,’’ ujar Kepala Dinas Sosial Bali Drs. AA Gede Anom.

Gubernur Bali dalam sambutan tertulis dibacakan Plt. Sekda I Made Jendra mengatakan, kegiatan mendukung Bali Clean and Green sangat strategis dalam mewujudkan ruang Bali yang berkualitas, aman, nyaman, produktif dan berwawasan lingkungan dilandasi Tri Hita Karana.

‘’Pembangunan berkelanjutan merupakan komitment Pemprop Bali dan menjadi landasan dalam rencana strategis pembangunan dengan memadukan tiga pilar dalam pelaksanaannya yakni pilar ekonomi, pembangunan dan lingkungan, dimana dalam implementasinya masih dihadapkan berbagai masalah sosial lingkungan seperti kekeringan, krisis air bersih, banjir dan tanah longsor,’’ujarnya.

Penurunan air bawah tanah akibat dari pengambilan air tanah yang berlebihan juga menjadi persoalan. Dikatakan, permasalahan tersebut hampir sebagian besar disebabkan oleh prilaku manusia yang berorientasi pada pemenuhan kebutuhan ekonomi, tanpa memperhatikan kelestarian sumber daya alam.

‘’Alam mengambil peran sebagai guru ketika manusia melakukan kesalahan dalam mengelola dan memanfaatkannya. Eksploitasi secara terus menerus tanpa ada upaya penyelamatan dan rekonstruksi seperti penanaman pohon kembali, niscaya alam menjadi murka dan menghukum manusia dengan bencana,’’tegasnya. Kejadian bencana alam selama ini hendaknya menjadi pemicu kepekaan kita terhadap alam dan lingkungan dalam kehidupan sehari-hari dengan salah satunya menggalakkan gerakan penanaman pohon sampai ke pelosok-pelosok dengan melibatkan seluruh masyarakat secara aktif.

Wakil Bupati I Made Sukerana, yang hadir dalam bakti sosial tersebut menambahkan, sebagian besar wilayah Karangasem merupakan daerah kering. Dari 83.954 Ha luas Karangasem, 76.912 Ha merupakan lahan kering. Dan sisanya 7.042 Ha merupakan lahan basah yang cocok untuk persawahan. ‘’Melihat kondisi tersebut, diperlukan penghijauan terus menerus sehingga bisa mengatasi krisis air bersih, menurunnya permukaan air bawah tanah akibat dampak pemanasan global,’’ujarnya.

Dalam kegiatan tersebut, Gubernur menyerahkan bibit gamelina kepada kelompok tani Tegal Sari sebanyak 3.500 batang sebagai wujud keseriusan pemerintah mewujudkan Bali Clean and Green. Diharapkan Kelompok Tani dapat berperan optimal menjaga lingkungan melalui upaya sistemik dari menanam, merawat dan memetik hasilnya dan menanam kembali.dek.

Tidak ada komentar: