Subscribe

RSS Feed (xml)

Powered By

Skin Design:
Free Blogger Template

Powered by Blogger

SELAMAT DATANG DI KUBU JINGGA,BLOG YANG BERISI APA SAJA.

Kamis, 30 Desember 2010

Siswa SMP 5 Amlapura Keracunan Ikan

AMLAPURA—

Siswa-siswi SMP 5 Amlapura terpaksa dilarikan ke UGD Rumah Sakit Karangasem setelah mengkonsumsi ikan , Rabu (29/12) kemarin. Diduga siswa keracunan akibat memakan ikan tongkol yang dipanggang disekolahnya, kemarin.

Informasi yang dihimpun menyebutkan, sekitar pukul 11.30, siswa SMP 5 Amlapura menyelenggarakan syukuran atas prestasi yang diraihnya. Selain itu, syukuran yang mengantarkan sedikitnya 17 siswa ke UGD Karangasem tersebut juga dilakukan untuk menyambut tahun baru 2011. Namun, ditengah acara makan ikan tongkol bakar tersebut dilakukan, beberapa anak langsung pusing yang disertai perut mual-mual. Karena khawatir, siswa tersebut langsung dilarikan ke RS. Karangasem. Untunglah tidak sampai ada kejadian fatal. ‘’Bakar ikan ini dilakukan untuk syukuran atas prestasi sekaligus menyambut tahun baru 2011,’’ujar Ujang salah seorang guru.

‘’Menurut keterangan, siswa tersebut mengalami mual-mual setelah menikmati ikan tongkol bakar,’’ujar dr. Putu, salah seorang dokter yang memeriksa kasus keracunan tersebut. Diduga, siswa tersebut keracunan akibat mengkonsumsi ikan. Namun demikian, untuk memastikan penyebab sebenarnya, pihaknya mengaku masih mengecek sisa ikan yang dikonsumsi.

Sepulang dari mendapat perawatan singkat di RS. Karangasem, siswa yang diduga keracunan ikan tongkol yang dibeli di Ujung diberikan obat. ‘’Awalnya pusing dan mual-mual,’’ujar salah seorang siswa VII B yang ikut keracunan.

Sementara itu, Kepala Sekolah (Kasek) SMP 5 Amlapura, Drs. Dewa Gede Adnyana. M. Pd yang dikonfirmasi kebenaran penyebab peristiwa itu enggan bersuara. Secara singkat dia mengatakan belum berani memastikan penyebab sebenarnya karena belum ada hasil lab dari pihak rumah sakit. ‘’Kami belum bisa memastikan penyebab sebenarnya,’’ujarnya singkat.

Pihak SMP 5 Amlapura seperti enggan menerima kedatangan media yang hendak meminta konfirmasi berita tersebut. Salah seorang guru yang mendampingi Kasek Dewa Gede Adnyana bahkan secara terang-terangan menuduh media tidak berpihak kepada dunia pendidikan. Pihaknya mengaku lebih baik tidak memberikan data, karena jika kasus ini diberitakan akan berdampak tidak baik pada kegiatan disekolah. ‘’Media selama ini tidak pernah memihak pendidikan,’’tuding guru tersebut ngawur. dek

Tidak ada komentar: