Subscribe

RSS Feed (xml)

Powered By

Skin Design:
Free Blogger Template

Powered by Blogger

SELAMAT DATANG DI KUBU JINGGA,BLOG YANG BERISI APA SAJA.

Rabu, 03 Maret 2010

Beradu Nyali Di Telaga Waja


TELAGA WAJA merupakan salah satu kawasan yang berada di Kecamatan Selat, Karangasem. Nuansa pegunungan masih kental terasa. Selama ini, Telaga Waja ramai dikunjungi wisatawan domestic maupun mancanegara. Khususnya bagi mereka yang suka tantangan air.

Banyak usaha jasa wisata yang beroperasi di sekitar daerah pegunungan ini. hal ini tidaklah mengherankan karena Telaga Waja memiliki air cukup deras dengan tantangan jeramnya yang cukup berbahaya. Sehingga, sepanjang aliran sungai ini menjadi pilihan bagi perusahaan wisata air untuk mengembangkan wisata Rafting atau Arung Jeram.

Wisatawan yang suka tantangan derasnya air akan belum puas jika tidak mencoba mengadu nyali di Telaga Waja. Ramainya wisatawan yang akan melakukan Rafting di sungai ini sangat menarik perhatian. Salah satu usaha arung jeram yang berlokasi tidak jauh dari jembatan sungai Telaga Waja nampak sibuk melayani wisatawan yang ingin menikmati derasnya air Telaga Waja. Sebelum diberangkatkan, peserta arung jeram dipesilahkan mengganti pakaian dengan perlengkapan keselamatan, seperti jaket dan helm.

Menurut salah seorang guide, perjalanan alur rafting tersebut akan mereka tempuh sejauh 12 km. Alur rafting yang mereka lewati tersedia banyak tantangan. Disekitar Telaga Waja, terdapat tempat istirahat yang sangat indah yakni air terjun Dukuh Sakti.

Telaga Waja merupakan salah satu dari empat sungai di Indonesia yang menjadi pilihan para Rafter mancanegara. Selain debit air serta karakter jeramnya yang menantang, tingkat kesulitan jelajah di sungai ini juga cukup tinggi, dengan berbagai rintangan seperti adanya jembatan yang memaksa wisatawan harus terlentang saat melewatinya. Selain itu, tidak jauh dari tempat penjemputan juga ada jurang tinggi dengan harus deras yang mesti dilewati.

Permainan rafting baiknya dilakukan setelah turun hujan. Karena, saat itu debit air akan semakin tinggi sehingga lebih menantang. Dikataka, semua usaha rafting yang ada di sekitar Telaga Waja sudah memiliki standar keamanan yang cukup baik.


Debit air yang deras dengan medan yang menantang membuat Telaga Waja pernah memakan korban yakni tanggal 18 Februari 2008 silam. Ms. Yeung Saufung (24), asal Hongkong dikabarkan hilang sekitar pukul pukul 20.00 Wita silam. Tim SAR bersama anggota Kepolisian saat melakukan pencarian mendapat kesulitan. Hingga akhirnya, korban ditemukan dua hari setelah kejadian oleh I Ketut Bode (30) salah seorang petani asal Dusun Cegeng, Desa Kertha Buawana, Sidemen, Karangasem.

Ditengah berkembangnya wisata rafting, pelaku wisata air ini mulai belepotan dengan diangkatnya air Telaga Waja untuk mengatasi daerah kering. Mereka khawatir debit air menurun sehingga membunuh usaha mereka.dek.

Tidak ada komentar: