Subscribe

RSS Feed (xml)

Powered By

Skin Design:
Free Blogger Template

Powered by Blogger

SELAMAT DATANG DI KUBU JINGGA,BLOG YANG BERISI APA SAJA.

Rabu, 24 Maret 2010

UN Tidak Karuan, Panitia Pusat v Percetakan Terkesan Hanya Kejar Proyek

AMLAPURA-
Bagaimana kualitas sumber daya manusia (SDM) bisa ditingkatkan kalau dalam pelaksanaan ujian nasional (UN) panitia pusat memble dan membuat UN megaburan. Koar-koar pemerintah pusat terkait pelaksanaan UN selama ini hanya isapan jempol belaka. Buktinya, dari hari pertama pelaksanaan ujian hingga memasuki hari ketiga, Rabu (24/3) kemarin, kasus soal tertukar terus terjadi. Ini menandakan antara panitia dengan rekanan pencetak soal UN terkesan hanya sebatas mengejar proyek tanpa diimbangi profesionalisme kerja.

Nyaplirnya soal ujian antara yang terpampang dalam sampul dengan isinya kembali terjadi di SMA PGRI Amlapura. Sebanyak 114 siswa jurusan IPS dari 6 ruangan akhirnya nganggur hampir 2 jam menunggu panitia memfotocopykan soal yang didapat dari SMA lainnya.

Kepala Sekolah SMA I PGRI Amlapura, Drs. Ketut Jelantik M. Si mengatakan, kejadian ini adalah kejadian kedua dalam UN kali ini. hari pertama UN dilaksanakan, Senin (22/3) lalu, kejadian serupa juga terjadi yakni dalam sampul tertulis mata pelajaran Bahasa Indonesia, nyatanya isinya Sejarah. Menurut Jelantik, tahun sebelumnya, panitia local tidak pernah keteteran seperti tahun ini.

Terang Jelantik, soal yang tertukar yakni mata pelajaran Matematika untuk jurusan IPS. ‘’Dalam sampul tertulis Matematika untuk jurusan IPS, tetapi isinya justru Matematika bagi jurusan Bahasa,’’tuturnya.

Lebih memprihatinkan lagi, soal cadangan yang diharapkan dapat memecahkan masalah juga bernasib sama. Isi soal cadangan dinilai sangat meragukan, karena pada lembar pertama soal tertulis pelajaran Matematika untuk jurusan IPS, tetapi dilembar berikutnya soal diperuntukkan bagi jurusan Bahasa. ‘’Setelah ada kesepakatan dengan tim pengawas, akhirnya kita meminjam soal dari SMA lain untuk dipotocopy,’’ceritanya.
Terkait masalah tersebut, Jelantik mengaku sangat kecewa dengan panitia pusat. Pasalnya, selain siswa kecele waktu pengerjaan, pihaknya juga dirugikan untuk mempotocopy ratusan soal. ‘’Bayangkan, ujian yang harusnya dimulai pukul 08.00 wita, justru jam segini belum kita mulai. Waktu hari senin 10 ruangan soalnya tertukar sehingga siswa mengerjakan soal sampai sore’’tegasnya.

Kedepan, pihaknya berharap, panitia pusat maupun pencetak soal agar lebih berhati-hati agar tidak terulang kembali masalah yang sama. Mengingat banyaknya soal yang harus dipotocopy, siswa baru bisa mulai mengerjakan soal sekitar pukul 09.30 wita.dek.

Tidak ada komentar: